SEJARAH – Seiring bergulirnya perkembangan zaman berdasarkan keputusan Komite Nasional Indonsia (KNI) untuk Pulau Sumatera di Kota Buki Tinggi (Sumbar) pada tahun 1946 tanggal 15 April 1946, maka pulau Sumatera di bagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yaitu Provinsi Sumatera Tengah, Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Sumatera Selatan, pada waktu itu Daerah Keresidenan Jambi terdiri dari Batanghari dan Sarolangun Bangko, tergabung dalam Provinsi sumatera Tengah yang dikukuhkan dengan undang – undang darurat Nomor 19 Tahun 1957, kemudian dengan terbitnya undang – undang Nomor 61 Tahun 1958 pada tanggal 6 januari 1958 Keresidenan Jambi menjadi Provinsi Tingkat I Jambi yang terdiri dari : Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Kerinci.
Pada tahun 1965 wilayah Kabupaten Batanghari dipecah menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Kabupaten Dati II Batanghari dengan Ibukota Kenaliasam, Kabupaten Dati II Tanjung Jabung dengan Ibukotanya Kuala Tungkal. Kabupaten Dati II Tanjung Jabung diresmikan menjadi daerah kabupaten pada tanggal 10 Agustus 1965 yang dikukuhkan dengan Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1965 (Lembaran Negara Nomor 50 Tahun 1965), yang terdiri dari Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Tungkal Ilir dan kecamatan Muara Sabak.
Setelah memasuki usianya yang ke-34 dan seiring dengan bergulirnya Era Desentralisasi daerah, di mana daerah di beri wewenang dan keleluasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri, maka kabupaten Tanjung Jabung sesuai dengan Undang-undang No.54 Tanggal 4 Oktober 1999 tentang pemekaran wilayah kabupaten dalam Provinsi Jambi telah memekarkan diri menjadi dua wilayah yaitu :
- Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sebagai Kabupaten Induk dengan Ibukota Kuala Tungkal
- Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sebagai Kabupaten hasil pemekaran dengan Ibukota Muara Sabak
Kabupaten yang beribukota di Kuala Tungkal ini memiliki masyarakat yang heterogen. Suku Jawa, Banjar, Melayu, Bugis, Batak, Minangkabau, Palembang, Tionghoa, Kerinci dan berbagai etnis berbaur di kabupaten yang terkenal dengan julukan kota bersama ini. Dengan hasil pertanian dan perkebuanan yang cukup melimpah kabupaten ini terus berkembang. Kelapa, Kelapa Sawit, Pinang, dan beraneka buah-buahan adalah sumber daya alam yang banyak terdapat di daerah ini. Juga kekayaan minyak bumi dan gas yang saat ini dikelola oleh perusahaan asing juga merupakan kekayaan asli dari daerah ini.
Batas-Batas Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Utara : Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau
Barat : Kabupaten Tebo
Selatan : Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi
Timur : Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Selat Berhala
Wisata
- Taman Nasional Bukit 30 Kec. Batang Asam
- Air Terjun Ratu Calista Kec. Batang Asam
- Bendungan Air Suban kec. Batang Asam
- Mangrove Pangkal Babu Kec. Tungkal Ilir
- Titian Orang Kayo Mustiko Rajo Alam Kec. Tungkal Ilir
- Laman Orang Kayo Rajo Lasmano Kec. Tungkal Ilir
- Danau Biru Kec. Renah Mendaluh
- Pemandian Air Hangat di Desa Pematang Buluh
- Air Terjun Bukit Pinang Bawah di Tanjung Bojo yang dapat dilalui di Jalan Lintas Timur Sumatera
- Air Terjun Pelang di Dusun Gemuruh Pelabuhan Dagang
- Wisata Alam Pelatihan Gajah di Tungkal Ulu
- Pelabuhan Roro (diresmikan pada Februari 2017)
- Balai Adat Tanjung Jabung Barat Kec.Bram Itam
- Ekowisata Sukorejo Kec. Betara
- Muntialo Grand ( Embung Muntialo ) Kec. Betara
- Jembatan Rawah Kerindangan Kec. Betara
- Danau Cermin Kecamatan Tungkal Ulu
- Lubuk Paradise Kec. Betara
- Makam Syekh M. Ali Bin Abdul Wahab Kec. Tungkal Ilir
- Danau Jabung Kec. Tungkal Ulu
- Taman Caffe Alas Kec. Tebing Tinggi
- Majid Syekh Usman Tungkal
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tanjung_Jabung_Barat